x

Sekolah Jurnalisme AJI

Sekolah Jurnalisme AJI

Banking Journalist Academy

AJI Indonesia dan Bank Permata akan menyelenggarakan short course bagi kalangan jurnalis untuk mendalami isu dan liputan tentang perbankan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dalam meliput isu-isu perbankan.

Program  beasiswa  yang  diberikan  kepada  15 jurnalis,  berupa  biaya kursus dan biaya operasional  liputan  yang  akan  menjadi  bagian  dari  tugas  akhir. Pagu  biaya  liputan  adalah  Rp  2.500.000,-  (dua juta lima ratus ribu rupiah). Short  Course  Banking  Journalist  Academy  akan  berlangsung  di  Jakarta  pada  bulan Januari – Februari 2013. Kursus ini dibagi dalam 12 pertemuan (2x dalam satu minggu), dengan durasi 2,5 jam setiap pertemuannya. Beberapa pertemuan akan dilakukan di luar kelas dalam bentuk obrolan dengan narasumber tamu. Kursus ini akan difasilitasi oleh mentor dari kalangan jurnalis yang berpengalaman untuk liputan ekonomi & perbankan, serta menghadirkan narasumber tamu seperti Tony Prasetyantono.

https://bja.aji.or.id



Better Journalism for Better Environment

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bersama dengan WWF Indonesia berinisiatif menyelenggarakan sebuah program dengan judul “Better Journalism for Better Environment”. Sebuah program tahunan yang meliputi sepuluh wilayah di Indonesia.

Persoalan terkait lingkungan telah menjadi salah satu agenda penting dalam forum internasional, namun Indonesia masih melihatnya sebagai isu yang kecil dengan publikasi yang minim di media massa. Seperti yang kita pahami, bahwa opini publik dan tekanan social masih menjadi cara yang efektif untuk mengubah sebuah kebijakan pemerintah. Ini menunjukkan bahwa mengubah persepsi Media dalam melihat isu ini adalah hal yang sangat penting. Diharapkan Media dapat berkontribusi untuk membangun wacana tentang berbagai persoalan lingkungan hidup dan mendorong pemerintah untuk segera memiliki respon yang positif pada isu ini.

Media memainkan peran kunci yang dapat menghubungkan pemerintah dengan publik. Keberadaannya diperlukan sebagai kontrol sosial bagi masyarakat dan pemerintah. Namun, kurangnya kapasitas dan pemahaman jurnalis terhadap isu tersebut menjadi tantangan yang utama. Berita mengenai lingkungan di media sebagian besar hanya mencakup isu permukaan saja dan tidak mengeksplorasi masalah secara mendalam apalagi menganalisis sistem di luar itu, sehingga masyarakat memperoleh informasi secara parsial. Bahkan oleh sebagian media, isu ini hanya dilihat sebagai bagian dari kolom ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Padahal isu lingkungan bisa dilihat dari berbagai sisi. Ia bisa mempengaruhi kondisi sosial ekonomi, bahkan politik. Oleh karena itu, untuk mendorong lebih banyak artikel mendalam dan sesuai kode etik mengenai isu lingkungan, maka sangat dibutuhkan peningkatan kapasitas jurnalis dalam isu tersebut. Melalui media dan jurnalis, publik akan memiliki akses pada isu tersebut.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bersama dengan WWF Indonesia berinisiatif menyelenggarakan sebuah program dengan judul “Better Journalism for Better Environment”. Sebuah program tahunan yang meliputi sepuluh wilayah di Indonesia. 

Tujuan

  1. Membangun dan memperkuat jaringan organisasi masyarakat sipil (civil society organization)
  2. Membangun mekanisme sharing/ update informasi terkait isu-isu lingkungan dan pengelolaan sumberdaya alam serta pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
  3. Meningkatkan kapasitas media dan jurnalis dalam meliput isu-isu kebijakan dan tata kelola sumberdaya alam (termasuk--namun tidak terbatas pada--isu ketahanan pangan, air, ekosistem dan energi).
  4. Membangun strategi bersama dalam mendorong  pengelolaan sumber daya alam yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan melalui pengarusutamaan isu-isu lingkungan dan sumberdaya alam di media massa.

http://bejobe.aji.or.id