x

Webinar Series "Melawan Infodemi Covid-19" AJI - Google News Initiative

 

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dengan dukungan Google News Initiative (GNI) akan menyelenggarakan rangkaian webinar bertema "Melawan Infodemi Covid-19". Kegiatan ini merupakan bagian dari #RoadToCongressAJIXI. 

Simak detil tiap webinar di bawah ini dan daftar melalui formulir: bit.ly/webinar_infodemi 

Jika Anda membutuhkan informasi lain, silakan menghubungi naharin@ajiindonesia.or.id atau febrina@ajiindonesia.or.id. 

 


Webinar #1 "Jelang Setahun Pandemi: Berhasilkah Media dan Platform Mengatasi Infodemi?"

Mis/disinformasi (hoaks) menjadi tantangan serius untuk menangani pandemi. WHO menyebutnya sebagai infodemi, karena sama berbahayanya dengan virus penyebab Covid-19 itu sendiri. Kominfo menemukan 1.341 hoaks dengan sebaran hingga 2.135 sepanjang 2020. Sejumlah platform dan media telah bekerja keras untuk hoaks, meski infodemi terus merajalela di media sosial, terutama di Facebook dan Whatsapp. 

Tanggal/waktu: Senin, 8 Februari 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. 

Pembicara:
- Alice Budisatrijo (Manajer Kebijakan Misinformasi Facebook) 
- Wahyu Dhyatmika (Tempo/inisiator Cekfakta.com) 
- Yovantara Arief (Direktur Eksekutif Remotivi)

Webinar #2 "Bahaya Mis/Disinformasi Vaksin Covid-19"

Vaksinasi menjadi salah satu upaya untuk menangani pandemi Covid-19.  Namun gelombang hoaks vaksin menjadi tantangan di saat Indonesia memulai vaksinasi pada 13 Januari 2021. Padahal, untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, vaksinasi harus mencakup 70 persen populasi. Sementara hasil survei sebelumnya menunjukkan, adanya kelompok yang menolak dan ragu-ragu mendapatkan vaksin Covid-19.
 
Tanggal/waktu: Kamis, 11 Februari 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. 

Pembicara:
- Ahmad Arif (LaporCovid-19) 
- Siti Nadia (Jubir vaksinasi) 
- Lucie Godeau (Jakarta Bureau Chief for Agence France-Presse)

Webinar #3 "Membangun Resilience Community Menghadapi Infodemi"

Pada 2020, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196,71 juta atau sekitar 73,7% dari total penduduk. Meningkatnya pengguna internet ini belum diiringi literasi digital yang baik. Indeks Literasi Digital Indonesia (2020) masih pada skor sedang. Dalam situasi tersebut, kerja-kerja pemeriksaan fakta media perlu ditunjang dengan upaya peningkatan literasi digital di masyarakat. Tanpa ditunjang peningkatan literasi, warganet rentan terpapar hoaks karena sulit membedakan antara fakta dan kabar bohong. Webinar ini akan mengeksplorasi bagaimana upaya media dan organisasi sipil bekerja untuk meningkatkan literasi digital di tingkat komunitas.  

Tanggal/waktu: Senin, 15 Februari 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. 

Pembicara:
- Elin Yunita Kristanti (Wapemred Liputan6.com)
- Septiaji Eko Nugroho (Ketua Presidium Mafindo)
- Novi Kurnia (Ketua Jaringan Pegiat Literasi Digital)

Webinar #4 "Di Balik Dapur Pemeriksaan Fakta"

Para pemeriksa fakta di media telah bekerja keras selama pandemi untuk membantu masyarakat mendapatkan kebenaran di tengah tsunami infodemi. Ada berbagai kisah suka dan duka di balik dapur pemeriksaan fakta di media, mulai alur kerja, penggunaan tools, distribusi, dan capaian meraih pembaca. Webinar ini akan mengeksplorasi bagaimana upaya pemeriksa fakta selama pandemi. Apa kisah keberhasilan dan tantangan yang mereka hadapi saat mengecek informasi?  

Tanggal/waktu: Rabu, 17 Februari 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. 

Pembicara:
- Irma Garnesia (Periset Tirto.id)
- Inggried Dwi Wedhaswary (Kompas.com)
- Angelina (Koordinator CekFakta Tempo)


Webinar #5 "Memverifikasi Narasumber Ahli di Masa Pandemi" 

Selama pandemi, publik dihadapkan pada munculnya tokoh yang mengklaim sebagai ahli.  Oktober lalu misalnya, video yang berasal dari aliansi dokter dunia dan Heiko Schoning menjadi viral. Atau, munculnya Judith Mikovic dalam video Plandemic. Mereka menyatakan bahwa Covid-19 hanyalah rekayasa. Di Indonesia, video wawancara influencer Anji dan Hadi Pranoto yang disebut sebagai profesor dan dokter, banyak dibagikan di media sosial. 

Media harus lebih cermat untuk menyelidiki track record di balik tokoh-tokoh yang mengklaim sebagai ahli. Lalu bagaimana tips-tips bagi jurnalis memverifikasi latar belakang seorang sumber?

Tanggal/waktu: Jum’at, 19 Februari 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. 

Pembicara: 
- Heru Margianto (Redaktur Pelaksana Kompas.com)
- Iqbal Elyazar (Akademi Ilmuwan Muda Indonesia/Eijkman)

Webinar #6 "Bagaimana Memverifikasi Pseudosains Covid-19?" 

Klaim-klaim tentang obat Covid-19, bahaya vaksin, dan narasi menyesatkan yang bermuatan pseudosains lainnya merajalela di media sosial selama pandemi. Berita-berita di media yang mengutip berbagai klaim secara mentah-mentah, turut memperkuat narasi menyesatkan bagi publik. Media harus lebih berhati-hati mengutip klaim dari narasumber, salah satunya dengan menggunakan literatur yang kredibel sebagai rujukan data. Lalu bagaimana tips untuk mencari literatur sains yang kredibel?

Tanggal/waktu: Senin, 22 Februari 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. 

Pembicara: 
- Aghnia Adzkia (Data Journalist BBC Indonesia) 
- Dyna Rochmyaningsih (Direktur eksekutif Society of Indonesian Science Journalists)

Webinar #7 "Bagaimana Menyajikan Debunk Teori Konspirasi?" 

Pada April 2020, hasil analisis percakapan Drone Emprit menunjukkan teori konspirasi menyebar luas di Twitter, menjadi tantangan untuk menangani pandemi. Teori konspirasi yang beredar di antaranya Covid-19 sebagai senjata biologi dari Cina, disebarkan oleh tentara Amerika, hingga narasi sebagai bisnis elit global. Di Inggris, teori konspirasi yang menghubungkan Covid-19 disebabkan oleh jaringan 5G mendorong sekelompok orang membakar menara-menara jaringan 5G. Saat ini, kembali gencar narasi yang menyebutkan vaksin Covid-19 dipasangi chip untuk mengontrol manusia seumur hidup. Dalam situasi krisis, warganet akan mudah percaya pada teori konspirasi. Lalu bagaimana seharusnya media menyajikan fakta terkait teori konspirasi?

Tanggal/waktu: Rabu, 24 Februari 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. 

Pembicara:
- Ismail Fahmi (Drone Emprit) 
- Ahmad Nurhasim (Editor sains The Conversation)

Share